Friday, 5 June 2020

Garuda Akan Naikkan Harga Tiket Saat New Normal

Garuda Akan Naikkan Harga Tiket Saat New Normal
Garuda Akan Menaikkan Harga Tiket Jika Dalam Normal MEREKA DIHARUSKAN MENGOSONGKAN SETENGAH DARI TOTAL KURSI PENUMPANG. ILUSTRASI. (AFP Photo / Romeo Gacad).


Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut pihaknya akan membahas kemungkinan 'harga baru' tiket pesawat jika setengah kapasitas kursi masih harus dikosongkan karena kondisi tersebut.




"Jika lebih lama (physical distancing) maka akan ada implikasi finansial karena banyak kursi yang tidak boleh dijual. Pilihannya adalah mungkin kami akan appeal (minta) boleh tidak menaikkan harga (tiket pesawat)," ungkapnya dalam video conference pada hari Jumat, 5 Juni 2020.


Namun, Irfan memastikan bahwa kalau jadi dinaikkan, harga yang dijual nantinya tidak akan di luar kemampuan masyarakat. Dia juga bilang Garuda tidak akan mengambil kesempatan dalam kesempitan.


Kalau jadi, keputusan menaikkan harga diambil karena pendapatan perseroan menurun drastis sejak pandemi virus corona masuk RI. Irfan menyebut jumlah penumpang Garuda anjlok 90 persen sehingga mengharuskan perusahaannya mengandangkan 70 persen pesawatnya.


Baca juga: Terori Konspirasi Pandemi Virus Corona Dianggap Berita Palsu ?.


Baca juga: Rusia Dan China Mencurigai Virus di Sebar oleh AS.


Keadaan diperparah oleh keputusan pemerintah untuk tidak memberangkatkan jamaah haji pada 2020 ini. Kondisi itu membuat Garuda kehilangan 10 persen pendapatan reguler yang biasanya berasal dari pemberangkatan jemaah haji.


"Tentu harga yang ditentukan adalah yang bisa diterima penumpang, yang masuk akal. Saya bukan orang yang mencari kesempatan dan berpesta pora. Selama pandemi kami minta pengertian penumpang kalau harga dinaikkan," terangnya.


Sebelum wacana harga baru tiket pesawat terbit, Irfan mengatakan pihaknya telah berupaya bertahan dari tekanan corona melalui berbagai efisiensi dengan menekan ongkos dan pengeluaran internal yang tidak mendesak.


Salah satunya yaitu merumahkan 800 karyawan kontrak atau karyawan berstatus Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) selama tiga bulan terhitung mulai hari Sabtu, 14 Mei 2020.


Tak hanya itu, efisiensi juga dilakukan dengan mempercepat penyelesaian kontrak kerja 135 pilot dan co-pilot. Untuk memangkas pengeluaran, Irfan mengatakan Garuda juga patuh dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir memangkas gaji dan meniadakan THR jajaran direksi tahun ini.




Namun, upaya tersebut belum banyak menolong. Selain menaikkan harga tiket, supaya kinerja perseroan bisa pulih, ia juga mengatakan Garuda akan berbalik haluan dengan mencari pangsa baru.


Ia bilang ada beberapa rencana Garuda untuk menerbangkan WNA yang masih berada di Indonesia kembali ke negara masing-masing. Garuda pun mulai merambah ke lini usaha lainnya seperti pengiriman kargo berbasis aplikasi digital dengan jangkauan pengiriman ke seluruh wilayah Jabodetabek dan wilayah antarkota yang didukung oleh Aerojasa Cargo.


















⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: