Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan Gugas Tugas Pusat akan melaporkan kajian terhadap status daerah di seluruh wilayah Indonesia berkaitan dengan penyebaran virus corona tiap Senin.
Hal itu kata Yuri telah diputuskan dalam rapat koordinasi yang dilakukan pemerintah hari ini, hari Sabtu, 6 Juni 2020.
Data yang diumumkan itu berbasis pada hitung-hitungan penyebaran Covid yang dilakukan oleh kabupaten dan kota. Nantinya, kata Yuri, setiap pihak bisa mengetahui berapa daerah yang terdampak Covid-19 dari data tersebut.
"Kemudian daerah yang beresiko ringan sampai yang beresiko tinggi dari Covid-19," kata Yuri.
Baca juga: Terori Konspirasi Pandemi Virus Corona Dianggap Berita Palsu ?.
Baca juga: Rusia Dan China Mencurigai Virus di Sebar oleh AS.
Data ini juga menurutnya bisa digunakan sebagai landasan strategi untuk menurunkan kasus di tiap-tiap daerah. Sebab ketika satu daerah diketahui beresiko tinggi, harus ada kebijakan atau kegiatan yang bisa menurunkan risiko tinggi penularan Covid-19 di daerah tersebut.
"Bagaimana yang berisiko tinggi bisa kita turunkan menjadi sedang, bagaimana yang sedang bisa kita turunkan menjadi ringan, karena inilah yang nanti akan jadi panduan di dalam kaitan untuk kembali lagi kita akan mengatur segi-segi atau bidang-bidang produktif yang harus segera kita lakukan," kata Yuri.
"Namun, sekali lagi basis yang mendasar adalah bagaimana kita aman dari Covid-19. Oleh karena itu, mari kita tidak henti-hentinya untuk mengubah, untuk beradaptasi di cara kehidupan kita," jelasnya.
Berkaitan dengan data dan hasil kajian tiap wilayah ini juga sempat disinggung oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Usai rapat terbatas di Istana pada hari Kamis, 4 Juni 2020, lalu dia mengatakan bahwa mulai pekan depan akan diumumkan wilayah-wilayah yang masuk zona kuning penyebaran Covid-19.
"Pak Presiden menugaskan saya, pada hari Senin (8 Juni 2020) yang akan datang untuk mengumumkan daerah yang statusnya kuning. Artinya risiko ancaman Covid-nya sudah rendah berdasarkan data-data yang dilaporkan ke gugus tugas," kata Doni.
Meski demikian, Doni mengakui bahwa data itu masih bisa berubah seiring perkembangan kasus corona di masing-masing wilayah.
"Yang hari ini mungkin masih oranye, tiba-tiba bisa berubah kuning. Demikian juga sebaliknya yang tadinya kuning risikonya rendah, tetapi karena ada beberapa kasus berubah menjadi oranye," tutur Doni.
No comments:
Post a Comment