Juru Bicara Percepatan Penanganan Infeksi Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan satu keluarga terinfeksi virys corona setelah bepergian ke Jakarta. Merekaterdiri dari bapak berusia 53 tahun, ibu usia 50 tahun dan anak laki-laki usia 22 tahun.
Sri Wahyu belum banyak mengetahui soal riwayat satu keluarga asal Kecamatan Kasihan tersebut yang membuat hasil tes swab-nya secara bersamaan positif.
"Berdasarkan informasi sementara, salah satu dari anggota keluarga itu, yakni si bapak, jatuh sakit terlebih dahulu di Jakarta"sambung pria yang dipanggil akrab Oki.
Kemudian istri dan ikut ikut menunggu si bapak saat di bawa ke salah satu rumah sakit di Jakarta. “Di Jakarta bukan pengobatan COVID,” kata Oki, Minggu 12 April 2020.
Oki belum mendapatkan informasi kapan satu keluarga pulang ke Bantul dari Jakarta. Yang jelas mereka ke jakarta untuk pengobatan tapi bukan untuk pengobatan covid-19, begitu menurut keterangan Oki.
Kemudian keluarga tersebut pulang ke Bantul, kemudian berobat ke Rumah Sakit Internasional Jogja (JIH). Lalu Ketiganya dicek swab dan hasilnya positif COVID-19. Setelah dinyatakan positif, mereka dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati dan PKU Muhammadiyah Bantul.
Melansir data yang dibagikan akun instagram Pemkab Bantu, terdapat 668 ODP, 137 PDP telah diperiksa dengan 63 PDP dinyatakan negatif dan diizinkan pulang.
Sementara, 5 pasien yang masih dalam uji laboratorium dinyatakan meninggal dan 1 pasien positif diinyatakan meninggal.
Dengan tambahan tiga orang positif COVID-19 ini, saat ini tercatat tujuh orang di Bantul yang dinyatakan positif virus corona.ada tujuh kasus positif.
Juru Bicara Pemerintah DIY Untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, menuturkan penambahan tujuh kasus ini terdiri dari Kasus 43, laki-laki 53 tahun, warga Bantul; kasus 44, perempuan 50 tahun, warga Bantul; kasus 45, laki-laki 58 tahun, warga Sleman; kasus 46, laki-laki 22 tahun, warga Bantul; kasus 47, laki-laki 29 tahun warga Sleman; kasus 48, laki-laki 69 tahun, warga Sleman; dan kasus 49, perempuan 65 tahun, warga Sleman
Berdasarkan hasil penelusuran, kasus 43 dan 44, dan 46, kontak dengan kasus positif di Jakarta, sedangkan kasus 45 mendapat hasil perjalanan dari Surabaya. “Kasus 47 hingga 49 info kontak Jakarta, tetapi masih dalam ada konfirmasi penelusuran dari Kabupaten Sleman,” ujar Berty.
Oki berpesan agar masyarakat tetap menjaga jarak dan tidak melakukan pengucilan atau stigmatisasi kepada ODP, PDP, maupun orang dalam perjalanan.
No comments:
Post a Comment