Thursday 2 April 2020

Setengah Dari Populai Swedia Terinfeksi Covid-19

Setengah Dari Populai Swedia Terinfeksi Covid-19


Stockholm mayday!!..


Swedia sekarang ini butuh pertolongan dunia, dikabarkan sudah setengah populasinya positif terinfeksi corona virus. Kondisi ini membuat Perdana Menteri, Stefan Löfven, pada hari Minggu malam meminta seluruh orang Swedia bertanggung jawab secara individu dalam menghentikan penyebaran virus yang cepat karena jumlah pasien dalam perawatan intensif di Stockholm terus meningkat tajam.




Kondisi ini memicu kritik terhadap pemerintah Swedia dalam penanganan penyebaran virus. Seorang professor Matematika Statitik dari Stockholm University, Tom Britton, yang mengkhususkan diri dalam pemodelan bagaimana penyakit menular berperilaku dalam populasi, mengatakan bahwa kondisi dengan kebiasaan prilaku orang swedia yang senang berkumpul menghabiskan di pub dengan pendekatan pemerintah terhadap kovid-19. Peringatan akademis bahwa strategi untuk membangun kekebalan yang luas sekaligus melindungi kelompok berisiko.


“This disease is so contagious that over half of Sweden's population will be infected before the end of April. After that, the spread of infection will not stop, but it will go slightly slower so that about two-thirds will be infected by the end of May,” Britton told Swedish national broadcaster SVT


Stockholm telah menjadi daerah yang paling tinggi jumlah peningkatan kasus covid-19, ini memacu diberlakukannya lockdwon di ibukota tersebut. Dilaporkan pada hari Senin, Swedia ada 2.016 kasus coronavirus yang dikonfirmasi dan 25 kematian, telah memiliki universitas dan sekolah menengah atas, mengamati pertemuan lebih dari 500, meminta semua warga negara untuk menghindari perjalanan yang tidak penting dan menyarankan orang-orang yang merasa sakit dan berusia di atas 70 untuk tinggal di rumah.


Dalam menangani epidemi koronavirus, Swedia telah lama menjadi sebuah outlier di UE, yang memaksa tidak ada lockdown, hanya melakukan pembatasan sukarela yang dibangun pada apa yang disebut "model Swedia" dimana warga negara diasumsikan untuk menghormati yang sangat membudaya terhadap pejabat berwenang. Selain beberapa batasan, seperti batas pertemuan setelah lebih dari 50 orang, Swedia sangat berlanjut. Sampai terus biasa seperti biasa, sekolah dan sekolah prasekolah masih terbuka.


Jan Albert, seorang profesor pengendalian penyakit menular di Institut Karolinska, menyatakan bahwa ada kurangnya data konklusif, karena beberapa tes telah tersedia untuk populasi umum sejauh ini, tetapi menyebut proyeksi Britton "sama sekali tidak masuk akal". Albert juga mengantisipasi infeksi memuncak pada bulan April




SVT melaporkan, bahwa Stockholm telah menjadi daerah yang paling terkena dampak di negara itu, memacu seruan untuk memberlakukan penguncian di ibu kota. Namun, hanya 18 persen orang Stockholm yang mendukung gagasan itu.

Menurut Direktur Kesehatan Dunia (WHO) Testros Adhanom Ghebreyesus, jumlah global kovid-19 kasus cenderung mencapai 1 juta dalam beberapa hari ke depan, dengan 50.000 korban jiwa.

No comments: