Sunday, 10 May 2020

587 Pekerja Migran Indonesia Terpapar Covid-19

587 Pekerja Migran Indonesia Terpapar Covid-19


Berdasarkan laporan 12 atase di 11 negara penempatan, jumlah PMI yang terpapar Covid-19 sebanyak 587 orang, 224 orang di antaranya positif corona, 353 pekerja migran masuk karantina, dan 10 pekerja migran meninggal dunia.




Minggu, 10 Mei 2020, Menaker Ida Fauziyah dalam video conference dengan para atase ketenagakerjaan dari 11 negara penempatan di Jakarta, menyampaikan : "Kami minta kepada para atase ketenagakerjaan untuk meningkatkan upaya pelindungan dan penanganan kasus PMI (pekerja migran Indonesia) akibat wabah virus corona atau covid-19 di negara-negara penempatan."


Pekerja migran yang dinyatak positif, paling banyak berasal dari Malaysia, yakni sebanyak 108 WNI. Kemudian Uni Emirat Arab 40 orang, Arab Saudi 37 orang (22 orang di Riyadh dan 15 orang di Jeddah), Qatar 19 orang, Kuwait 13 orang, Singapura 5 orang, Taiwan 2 orang, dan Brunei Darussalam 1 orang.


Sedangkan jumlah PMI yang masuk karantina sebanyak 353 orang berada di empat negara. Terbanyak di Korea sebanyak 173 orang, kemudian Qatar 91 orang, Arab Saudi 89 orang, dan Kuwait 10. 10 orang pekerja yang meninggal semuanya berada di Jeddah.


Ida Fauziah menegaskan, pemantauan situasi dan kondisi pandemik Covid-19 harus dilakukan rutin, termasuk pemantauan oleh para atnaker di negara penempatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 ke Indonesia.


“Para atase naker saya minta waspada 24 jam, hape jangan dimatikan agar anak-anak kita bisa mengadu kapan pun. Ingat, orang sakit kan tidak kenal jam dan waktu. Jangan bosan memberi tahu anak-anak jangan mudik, angan lupa masker, jangan kumpul-kumpul, dan jangan lupa cuci tangan.


Ia pun mengimbau agar pekerja migran Indonesia tidak kembali ke Indonesia. Imbauan tersebut agar pemerintah Indonesia bisa mengendalikan arus mobilitas antar negara yang berisiko membawa imported cases atau kasus infeksi virus corona yang penularannya terjadi di luar negeri.




“Titip pesan untuk anak-anakku para Pekerja Migran Indonesia (PMI), jika merasa sakit yang tidak biasa, segera lapor majikan dan atase. Kalau ada kesempatan melakukan rapid test yang disediakan pemerintah setempat, segera daftarkan diri. Kalau disuruh karantina, jangan bandel. Harus di rumah saja. Nanti kalau sudah sembuh baru bisa beraktivitas lagi,” tutur Ida.


Ia pun meminta Atnaker di negara-negara penempatan agar berperan aktif mengatasi penyebaran pandemi Covid-19. Khususnya,terkait dampak pandemi Covid-19 bagi kalangan pekerja migran Indonesia.


Turut hadir dalam video konferensi tersebut di antaranya Plt. Dirjen Binapenta & PKK, Aris Wahyudi; Direktur PPTKLN, Eva Trisiana; serta 12 Atase Ketenagakerjaan perwakilan RI dari 11 negara penempatan, yaitu Burnei Darussalam, Hongkong, Korsel, Malaysia, Singapura, Taiwan, Arab Saudi (Riyadh dan Jeddah), Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab dan Yordania.




































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: