Thursday, 21 May 2020

Banjir Rendam 5 Kelurahan di Lubuklinggau, 1 Rumah Hanyut

Banjir Rendam 5 Kelurahan di Lubuklinggau, 1 Rumah Hanyut


Palembang - Banjir bandang melanda lima kelurahan di lima kecamatan Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Rabu pagi, 20 Mei 2020. Akibatnya, satu rumah warga hanyut di Sungai Kelingi.




Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Ansori mengatakan, hujan lebat melanda Lubuklinggau sejak dini hari pukul 05.00 WIB.


Pada pagi hari sekitar pukul 07.45 WIB, akibat hujan deras disertai angin kencang tersebut, debit air di Sungai Kelingi dan Sungai Gumay semakin meninggi hingga empat meter. Permukaan sungai yang deras mulai naik ke jalan raya serta perumahan warga.


Banjir pun mengalir ke sejumlah wilayah seperti Kelurahan Moneng Sepati Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kelurahan Ulak Surung Kecamatan Lubuklinggau Utara II, Kelurahan Lubuklinggau Ulu Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kelurahan Lubuk Tanjung Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kelurahan Taba Pingin Kecamatan Lubuklinggau Selatan II.


"Sejak malam dini hari memang hujan sudah deras. Sungai Kelingi ini hulunya ada di Curup, Bengkulu, sehingga debit air yang meningkat di hulu terbawa ke hilirnya di Lubuklinggau," ujar Ansori.


Akibatnya, satu rumah warga hanyut, lima rumah rusak berat, dan 43 rumah rusak ringan. Rumah yang hanyut adalah milik Iksan (46) warga Kelurahan Moneng Sepati Sepati, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Rumah bermaterial kayu semi permanen tersebut tak kuat menahan derasnya air sehingga hanyut ke sungai.


"Banjir mulai mereda sekitar pukul 09.30. Sekarang sudah normal dan warga sudah membersihkan sampah-sampah yang terbawa air di sekitar rumahnya. BPBD Lubuklinggau pun sudah datang ke lokasi dan mengulurkan bantuan kepada warga," ujar Ansori.


Satu rumah dikabarkan hanya terbawa arus sungai Gumay dan sungai Kelingi. Tak ada laporan korban meninggal dalam kejadian tersebut.


Banjir itu menyebabkan lima kelurahan dihantam banjir seperti Moneng Sepati, Ulak Surung, Lubuk Linggau Ulu, Lubuk Tanjung dan Taba Pingin. Tak hanya menghanyutkan satu rumah, banjir juga menyebabkan lima rumah rusak berat dan 43 rumah lainnya rusak ringan.


Rumah yang hanyut diketahui milik Iksan (46), warga Kelurahan Moneng Sepati Sepati, Kecamatan Lubuk Linggau Selatan II. Rumah bermaterial kayu semi permanen tersebut tak kuat menahan derasnya air sehingga hanyut ke sungai.




Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Curup, Provinsi Bengkulu, mengakibatkan air di dataran tinggi turun hingga ke Lubuk Linggau, Sumatera Selatan (Sumsel). AKibatnya lima kelurahan terendam banjir setinggi empat meter.


Total ada 49 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir. Menurut Ansori, BPBD setempat sudah datang ke lokasi dan menyalurkan bantuan kepada warga. Pihaknya mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati, mengingat hujan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.


"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, sedangkan kerugian material masih didata," tegas dia.


Banjir juga menerjang kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). Air sungai yang melupa menyebabkan banjir sekitar satu meter. BPBD Sumsel masih mendata berapa kelurahan yang terdampak, dan jumlah keluarga yang harus mengungsi akibat banjir itu.

























⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: