Sunday 12 April 2020

Penolakan Korban Meninggal Berbanding Lurus Dengan Penerapan PSBB Berlebihan

Penolakan Korban Meninggal Berbanding Lurus Dengan Penerapan PSBB Berlebihan


Jika yang diatas (orang tua / pimpinan) takut, maka yang di bawah (anak / anak buah) lebih takut lagi. Begitu sebaliknya. Kami prihatin atas berbagai aksi penolakan penguburan korban virus corona oleh sebagian masyarakat. Namun hal ini wajar terjadi jika melihat aparat dalam memperlakukan masyarakat terutama dalam pengaturan PSBB kemarin di Jakarta. Ini menjadi equal antara ketakutan masyarakat dan ketakutan aparat.




Pemberlakuan PSBB sebagai upaya untuk mengurangi penyebaran virus corona. Namun ini akan menjadi senjata makan tuan, jika dalam penerapannya, tidak dibarengi pengetahuan tentang penyebaran virus corona. Karena upaya yang dilakukan menjadi terlihat berlebihan.


Contoh sederhana, memberhentikan kendaraan, meminta penumpang di depan pindah ke bangku belakang, dan penumpang tersebut menggunakan APD. Ini jelas berlebihan. Sementara mereka (petugas) memberhentikan tidak sendirian (berdekatan). Bagaimana nantinya dalam memberikan sosialisailsi, sementara yang di sosialisasikannya tidak bermuatan pengetahuan yang cukup.


Contoh memindahkan pejumpang di depan ke belakang, ini sangat menggelikan, betapa mereka melihat wabah virus corona tidak dibarengi pengetahuan. Jika hanya karena duduk berdua menggunakan APD di depan, bisa menyebabkan terinfeksi corona, maka semua yang stay at home apalagi yang stay at home bisa dipastikan tidak menggunakan APD, bisa banyak korban terkena virus corona.


Contoh lain, mendatangi rumah makan kecil, sementara rumah makan besar tidak tersentuh. Tidak boleh berboncengan. Semua ini berlebihan dalam melakukan aksi mengurangi penyebaran virus corona.


Berlebihan dekat dengan dua, ingin pamer dan atau panik / takut. Perbuatan berlebihan, menunjukkan ketidaktahuan bersikap dan atau kepanikan.


Kepanikan atau ketakutan yang ditunjukkan aparat, maka tidak heran, mempengaruhi pandangan masyarakat tentang virus corona. Ditambah informasi beragam yang mereka terima, maka tindakan atau sikap yang ditunjukkan pasti akan diluar dugaan dan bahkan dapat menjadi senjata makan tuan. Contohnya penolakan korban virus corona.





Jadi sikap yang ditunjukkan masyarakat adalah cerminan dari sikap pimpinannya. Penolakan atau penerimaan berbanding lurus dengan cara pimpinan memandang dan menyikapi sesuatu.


Peran ilmuwan dalam kondisi ini diperlukan untuk membuat standard pengaturan dalam PSBB.











⚠ Peringatan Covid-19


















Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: