Friday 15 May 2020

18 Pasar Di Makasar 204 Pedagang Positif Covid-19

18 Pasar Di Makasar 204 Pedagang Positif Covid-19


Di hari ke-22 penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Pemerintah Kota Makassar melakukan rapid test di beberapa pasar yang masih tetap buka.




Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan melakukan rapid test massal terhadap pedagang di 18 pasar induk. Hasilnya, 204 pedagang reaktif atau terindikasi positif covid-19.


Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisah Tun Asikin saat mendampingi Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf di Pasar Butung, Jumat (15/5/2020), selama empat hari rapid test massal digelar di 18 pasar induk di Kota Makassar.


"Selama empat hari rapid test massal di 18 pasar induk, sebanyak 204 pedagang yang dinyatakan reaktif untuk selanjutnya mengikuti program wisata Covid di hotel," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Asikin Naisyah Tun Asikin, di Pasar Butung, Makassar, Jumat, (15/5).


Rinciannya, kata Naisyah, di hari pertama rapid test massal sebanyak 21 yang reaktif, hari kedua ada 44 reaktif, hari ketiga ada 78 reaktif dan hari ke empat hari ini ada 61 reaktif. Mereka semua berkegiatan di Pasar Butung, Pasar Sawah, Pasar Niaga Daya dan pasar Mandai.


Dengan demikian, total ada 204 pedagang reaktif atau terindikasi positif. Pedagang yang menjalani rapid test di keempat pasar itu sendiri berjumlah 1.914.


Rapid test merupakan tes yang digunakan sebagai screening awal untuk mendeteksi Covid-19. Pada hasil rapid test yang Reaktif akan dilakukan pemeriksaan konfirmasi lebih lanjut dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).


Penjabat Wali Kota Makassar, Yusran Jusuf mengatakan, rapid test ini bagian dari upaya pemerintah kota setempat untuk mendeteksi keberadaan virus agar segera dilakukan isolasi. Rumah sakit serta hotel untuk isolasi sudah disiapkan.


“Kita sudah siapkan rumah sakit untuk perawatan, dokter termasuk juga hotel untuk pasien yang tidak bergejala atau (OTG). Fakta yang kita temukan, jika ada saudara kita yang terpapar virus kemudian segera dirawat secara medis itu kecenderungannya cepat sembuh, bahkan ada yang hanya tujuh hari sudah sembuh,” ujar Yusran Jusuf.




“Jika kemudian hasilnya reaktif dan bersedia mengikuti program wisata Covid di hotel itu kita berikan reward berupa jaminan untuk keluarganya berupa pemenuhan kebutuhan sehari-hari selama masa isolasi,” tambahnya.


Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.


Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).



















⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: