Sunday, 10 May 2020

Bali Memiliki Strategi Pengendalian Lebih Baik Dibanding PSBB

Bali Memiliki Strategi Pengendalian Lebih Baik Dibanding PSBB
Gubernur Bali, Wayan Koster yang selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali di Gedung Gajah Jayasabha saat sampaikan perkembangan kasus Covid-19 pada, Senin (4/5/2020).


Pemerintah Provinsi Bali memiliki strategi sendiri untuk mengendalikan penyebaran corona. Bahkan, strategi itu dianggap cukup efektif jika dibandingkan daerah lain yang memberlakukan PSBB.




Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan tentang perbedaannya dikatakannya bahwa, ada tiga indikator yang dapat digunakan untuk menilai strategi tersebut lebih efektif dibanding daerah lain yang menerapkan PSBB.


Pertama, rata-rata kasus positif corona di Bali per 4 Mei 2020 hanya 7 orang per hari.


Jumlah itu lebih rendah daripada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten.


Kedua, tingkat kesembuhan pasien mencapai sekitar 58.67 persen. Angka tersebut jauh di atas rata-rata nasional yang hanya diangka 16.86 persen dan Global/Dunia diangka 32.10 persen.


Dan ketiga, jumlah pasien positif corona yang meninggal di Bali hanya 1.48 persen jauh di bawah rata-rata Nasional yang diangka 7.46 persen dan Global/Dunia diangka 7.04 persen.


Ketua Tim Lab Pemeriksaan Kasus Covid-19 Bali Ni Nyoman Sri Budayanti mengatakan, salah satu kunci mengendalikan penyebaran Covid-19 di Bali adalah melakukan pemeriksaan atau tes sampel secara cepat


Karena itu, fungsi lab di sini sangat penting untuk menentukan virus ini ada di mana agar bisa segera diobati dan dilakukan penelusuran kontak.




Sehingga potensi penularan kepada warga lainnya bisa dapat dicegah. Dan yang sakit juga bisa segera mendapat pengobatan.


"Perang kalau tak tahu musuhnya kapan kita menangnya? Jadi konsep lab untuk menentukan virus itu ada di situ agar cepat diobati dan cepat tracing," kata Budayanti saat dihubungi, Sabtu (9/5/2020) sore.


Untuk memaksimalkan fungsi laboratoriumnya tersebut, pihaknya mengaku juga melibatkan sejumlah pihak. Seperti tenaga dari berbagai rumah sakit dan universitas untuk melakukan tes sampel.


Adapun yang menjadi prioritas dilakukan pemeriksaan tersebut adalah pasien dalam pengawasan (PDP), tenaga medis, orang dalam pemantauan (ODP), dan orang tanpa gejala (OTG).


Strategi Bali tampaknya sulit diterapkan di daerah lain, karena kepala daerah lain rata - rata memiliki mental ingin terlihat lebih cakap dalam penanganan.




































⚠ Peringatan Covid-19























Update kasus virus corona di tiap negara




No comments: